Senin, 31 Januari 2011

Pelantikan Bupati Kabupaten Pakpak Bharat


Gubernur Sumatera Utara, Syamsul Arifin melantik Bupati dan Wakil Kabupaten Pakpak Bharat, Ir Remigo Yolando Berutu-Ir Maju Ilyas Padang di gedung DPRD di Salak tanggal 25 agustus 2010 masa bhakti 2010-2015.

Minggu, 30 Januari 2011

Pengusaha Lirik Bisnis Super Market di Sidikalang?






Kantor Bupati Dairi Bakal Dijadikan Super Market PDF Cetak Email

Sidikalang, (Analisa)

Sinyal perubahan kemajuan mulai terlihat. Sehubungan itu, dukungan rakyat amat dibutuhkan guna mewujudkan kesejahteraan sekaligus mengejar ketertinggalan dibanding daerah otonom lainnya. Ragam peluang sudah di depan mata.

Dari berbagai lobby kepada beberapa menteri dan investor, dana pembangunan segera masuk.

Demikian disampaikan Bupati Kabupaten Dairi, KRA Johnny Sitohang Adinegoro pada acara syukuran tahun baru di rumah dinas, Selasa (4/1).

Lebih konkrit dijelaskan, Kantor Bupati di jalan Sisingamangaraja Sidikalang hampir pasti dipindahkan ke kawasan Panji Sibura-bura. Rp 30 miliar dana APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara) telah diposkan.

Syarat realisasi, bahwa lahan pendirian minimal 5 hektar mesti ada dan statusnya kuat secara hukum. Kalau tanah tersedia, biaya segera dikucurkan. Selanjutnya, gedung lama dijadikan super market menyajikan aneka kebutuhan memasang harga grosir. Pengusaha asal China telah menyatakan komitmen mengembangkan bisnis di sini, yakni pusat perbelanjaan.

Fungsi pendopo akan lebih strategis. Yakni diarahkan bagi pertemuan dan penginapan tamu eksekutif semisal petinggi Polri, TNI, pejabat pemerintahan dan lainnya. Model pesanggrahan, tambah dia.

Langkah itu diupayakan untuk mendorong percepatan pembangunan sekaligus manajemen tata wilayah. Pusat kota Sidikalang dikonsentrasikan untuk perdagangan sedang Sitinjo sekitarnya diproyeksikan bagi administrasi pemerintahan.

Jadi, ada pertumbuhan selaras dan bermakna besar bagi warga. Hanya saja diingatkan, penduduk tidak melakukan spekulasi terkait harga satuan tanah yang berpotensi menimbulkan kegagalan.

"Mari bulatkan tekad mengedepankan kepentingan bersama ketimbang personal" pinta Johnny politisi Partai Golkar ini.

PT DPM

Lebih lanjut diterangkan, izin pinjam pakai hutan lindung untuk kebutuhan eksploitasi seng dan timah hitam PT DPM (Dairi Prima Mineral) di Desa Sopokomil Kecamatan Silima pungga-pungga, diprediksi terbit tahun ini. Tidak terlalu lama segera operasional.

Berdasarkan kesepakatan bersama pemerintah daerah, Johnny menegaskan, pengusaha bertanggung jawab terhadap pemeliharaan jalan jurusan Sidikalang-Parongil. Tahun ini, ruas itu diaspal berkonstruksi hotmix sehingga derita warga dapat terobati.

Bila eksploitasi dilakukan, Pemkab Dairi memperoleh royalty Rp 120 milliar per tahun. Dengan demikian, angka APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah) naik siginfikan. Diprogramkan, sebagian uang itu dipakai membenahi infrastruktur sehingga fasilitas menuju desa khususnya sentra produksi akan mulus. Lainnya, dikelola bagi pengembangan pendidikan, kesehatan dan air bersih. Intinya, ditujukan pada kepentingan prioritas.

Demi kelancaran pengiriman konsentrat, ruas jalan diperlebar dari Parongil hingga Pelabuhan Kuala Tanjung sebelum diekspor. Minimal ukuran 20 meter. Ini wajib dipenuhi agar keberadaan sarana transportasi perusahaan tidak menimbulkan masalah baru bagi warga. Jarak tempuh Sidikalang Medan diupayakan normal yakni 4 jam. Berbagai kajian telah dilakukan dimana niat baik investor mesti memberi dampak positif.

Paparan itu mendapat aplaus dari undangan dimana sebelumnya belum pernah terdengar. Di sana hadir Ketua DPRD Delphi Masdiana Ujung SH MSi, Sekretaris Daerah Arsenius Marbun, para pimpinan instansi, manajemen bank, TNI,Polri dan sejumlah warga.

Dia juga mengurai seputar investasi PT Starbugs Coffee di Kecamatan Parbuluan. Perusahaan kopi pemegang market internasional itu ekspansi dengan luasan awal 3000 hektar. Diperkirakan, minimal 1500 orang tenaga kerja tertampung di sana.

"Bila tidak ada perubahan nyata, saya siap mundur. Tetapi, jangan pula melempar fitnah untuk mendiskreditkan saya" ujarnya. Sebelumnya, Johnny bersama Wakil Bupati Irwansyah Pasi menyatakan, dua tahun masa kepemimpinan, janji kemakmuran diperlihatkan. (ssr)


http://www.analisadaily.com

288 Warga Dairi Terinfeksi TB Paru


PDF Cetak Email
Sidikalang, (Analisa)

Sebanyak 288 dari 288.166 penduduk Kabupaten Dairi dinyatakan positif terjangkit penyakit TB paru atau biasa disebut TBC (tuberculosis).

Dari 15 kecamatan di wilayah ini, penderita terbanyak ditemukan di Kecamatan Siempat nempu hulu yakni 28 orang dan terendah di Kecamatan Parbuluan tercatat 4 orang. Namun angka itu bukan indikator resmi penyebaran dimana posisi dimaksud dicapai mungkin saja karena sikap pro aktif petugas medis maupun kesadaran penduduk.

"Pencapaian minim bukan berarti infeksi sedikit. Mungkin saja Gairah kerja belum sebagaimana diharapkan. Data itu, diperoleh melalui Gerakan Sayang Dahak yang dicanangkan agustus 2010 melalui swadaya," kata dr Nitawati Sitohang Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi, Senin (24/1) di Sidikalang.

Statistik tersebut merupakan laporan pada posisi triwulan III tahun kemarin. Perkembangan triwulan IV sedang tahap perampungan. Dia berharap, pengidap tidak dikucilkan dari interaksi sosial sebab penyakit itu benar-benar dapat disembuhkan.

Justru sebaliknya, perlu diberi motivasi. Jika mengikuti petunjuk, penderita perdana dapat sembuh kurun waktu enam bulan sedang kartegori lainnya semisal lantaran kambuh akibat kurang intensif melakukan kontrol, rata-rata tertangani selama 9 bulan. Korban atau keluarga diminta terbuka bila merasa ada kelainan menyangkut pernafasan melalui konsultasi ke puskesmas terdekat.

Tahun 2011, ujar Nitawaty, institusi ini menerima alokasi anggaran sebanyak Rp 600 juta. Sehubungan itu, ditargetkan angka suspect positif mencapai 461 orang. Pihaknya menerapkan model "jemput bola" yakni mendatangi penduduk door to door.

Ditekankan, seluruh pasien dibebaskan dari biaya. Jadi, warga tidak perlu ragu memeriksakan dahak ke puskesmas terdekat. Penanganan, sepenuhnya dapat dilakukan di desa asalkan mengikuti arahan. Tak perlu di RSU Sidikalang atau lembaga setingkat. Petugas medis punya pengetahuan cukup bagi pemulihan.

Diutarakan, kondisi penyakit TB paru bagai gunung es. Tidak terlalu menyolok di permukaan tetapi sebarannya mengkawatirkan. Satu dua orang saja di sekeliling kita terserang, potensinya bisa melumpuhkan banyak sendi kehidupan masyarakat termasuk berdampak pada perekonomian.

Ditambahkan, pihaknya sangat serius memutus rantai penyakit guna menyeleraskan program nasional dengan daerah demi mewujudkan masyarakat sehat.

Bupati, KRA Johnny Sitohang Adinegoro berobsesi, tahun ini masalah tersebut tuntas bersama penanganan kasus gizi buruk. (ssr)

http://www.analisadaily.com

Bupati Dairi Terima Ambulance Bantuan PT Askes


PDF Cetak Email
Sidikalang, (Analisa)

Bupati Kabupaten Dairi, KRA Johnny Sitohang Adinegoro menerima penyerahan satu unit mobil ambulance bantuan PT Askes. Kendaraan itu dipakai guna kelancaran tugas di RSU Sidikalang. Serah terima dilakukan di pelataran kantor bupati di Sidikalang, Selasa (25/1).

Muspida, Wakil Bupati Irwansyah Pasi SH dan pejabat bersama sejumlah warga menyaksikan agenda dimaksud.

Acara digelar serangkaian penandatanganan nota kerja sama Bupati dengan Rasinta Ria Ginting Kepala PT Askes Cabang Karo bertajuk "Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum Gerakan Terpadu Nduma".

DR Ikhsan MM AAK Kepala PT Askes Regional I menaungi Sumatera Utara dan Aceh menjelaskan, BUMN ini senantiasa mencari terobosan demi meningkatan pelayanan kesehatan. Di antaranya adalah pembuatan askes center bagi pelayanan standar di berbagai unit termasuk RSU Sidikalang.

Juga, memprogramkan pengecekan penyakit kronis melalui dokter keluarga. Nantinya, para pasien diorganisir ke prakter dokter sehingga pengobatan lebih teratur. Melalui senam sehat melibatkan kedua institusi, kemitraan juga kian terjalin.

Dia menambahkan, ambulance tadi dilengkapi peralatan canggih. Untuk operasi tertentu bersifat emergency dapat dilaksanakan di sana.

Johnny mengatakan, keberadaan BUMN dimaksud kian memberi makna dan signifikan bagi upaya penyehatan masyarakat. Itu dirasakan sejak beberapa waktu terakhir. Tidak lagi sekedar mengumpul uang. Dibenarkan, hibah beberapa unit komputer tahun kemarin secara tidak langsung meningkatkan kualitas hidup warga dimana urusan administrasi perkantoran bertambah mudah.

Keberadaan kendaraan di atas, kata politisi Partai Golkar ini, amat strategis dimana RSU Sidikalang merupakan rujukan beberapa kabupaten/kota bertetangga termasuk pasien asal Aceh.

Terkait "Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum Gerakan Terpadu Nduma", Johnny memaparkan, itu dilatarbelakangi banyaknya penduduk tidak tercover sebagai pasien askes maupun jamkesmas. Menyiasati keluhan warga, pemerintah daerah menyusun pola agar seluruh rakyat utamanya mereka non askes mendapat pelayaran setara. Pada tahap pertama, 6000 kepala keluarga didaftar di sana. Acara ditandai penyerahan kartu dari bupati kepada seorang penduduk, Bernad Siregar. (ssr)

Penyerahan Sapi Bantuan






Bupati Dairi Serahkan 76 Ekor Sapi
PDF Cetak Email

Sidikalang, (Analisa)

Bupati Kabupaten Dairi, KRA Johnny Sitohang Adinegoro menyerahkan 76 ekor sapi kepada dua kelompok tani. Penerima bantuan tersebut adalah kelompok tani Saroha beralamat di Desa Lae Hole Kecamatan Parbuluan dan Kelompok Tani Nduma berkantor

di Desa Pasi Kecamatan Berampu. Masing-masing berjumlah 38 ekor.

Acara dirangkai pemberian traktor tangan sebanyak 14 buah dan mesin pompa air sebanyak 7 buah. Semuanya adalah bantuan kementerian Pertanian. Penyerahan dilaksanakan di pelataran kantor bupati di Sidikalang, Selasa (25/1). Muspida, Wakil Bupati Irwansyah Pasi SH turut menyaksikan serah terima alat pertanian tersebut.

Pengadaan material dimaksud, kata Johnny terkait erat dengan upaya peningkatan produktivitas pertanian. Sebagai daerah agribisnis, tentunya ketersediaan peralatan dibutuhkan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Mekanisasi adalah salah satu cara memperbaiki hasil termasuk pendapatan keluarga.

Ia berharap, peralatan tidak berumur singkat. Justru sebaliknya, mesti punya life time panjang serta memberi mamfaat besar bagi anggota kelompok tani. Jangan sampai, ketua mengedepankan egoisme sehingga lahannya selalu mendapat prioritas penanganan. Pengurus seyogianya mengutamakan layanan kepada peserta.

"Bila pada akhirnya hand traktor ini dimodifikasi menjadi alat angkutan ke ladang lalu dipajang, maka sia-sialah tujuan baik dan empati pemerintah" kata Johnny.

Ternak di atas, kata Johnny mesti dikembangbiakkan sehingga ke depan populasi kian banyak. Perannya penting meningkatkan ekonomi masyarakat sekaligus penyumbang kompos. Kepedulian pemerintah, seyogianya diarahkan bagi rajutan harmoni dan semangat gotong royong penduduk. Karenanya, mari pelihara bersama dan tunjukkan rasa tanggung jawab. Camat diinstruksikan melakukan pengawasan serta pencerahan

Diutarakan, sebelumnya ragam bantuan telah diberikan. Diantaranya adalah bibit pisang, kopi, kakao, pestisida berbiaya total Rp 13 miliar. Dia berobsesi, akhir tahun 2011, pintu perubahan menuju perbaikan taraf hidup warga telah dirasakan.

Hasbullah Ujung pengurus kelompok tani Mbuah Page Desa Pasi Kecamatan Berampu mengatakan, luas areal persawahan di daerahnya mencapai 80 hektar. Umumnya diolah secara manual yakni memakai cangkol. Pola kerjanya amat melelahkan. Mereka menyambut gembira alokasi bantuan demi meringankan beban. Pihaknya akan bermusyawarah seputar pemakaian traktor itu termasuk kewajiban petani saat pakai. (ssr/dp)

Paropo salah satu sisi indah Danau Toba


Pantai Paropo di Desa Paropo Kecamatan Silabisabungan adalah salah satu sisi terindah danau Toba. Sayangnya, potensi ini belum digali optimal. Pengembangan ikan tawar model kerambah jaring apung dibiarkan berkembang tanpa kendali. Konsekwensinya, keungyulan tersebut menjadi semu.

Pakpak Bharat Back to Nature







PDF Cetak Email
Oleh : Sarifuddin Siregar

Cuaca di pagi hari tepatnya, Kamis (9/12) terasa indah. Mentari muncul menampakkan diri mencurahkan cahaya penuh berkat. Langit hadir perlahan cerah hingga tampil bersih membiru. Hijauan dedaunan dan hutan bernyanyi melantunkan syair ceria mengamini keselarasan terhadap penghuni.

Suasana hati terasa nyaman dan bersahabat. Demikian sekilas pandang petikan kata demi kata kala duduk sejenak mengamati sekeliling lapangan Napasengkut, sebuah stadion berkonstruksi sederhana di Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat.

Sejumlah warga dari penjuru desa mengarahkan perhatian ke sana. Rombongan dari delapan kecamatan wilayah otonom itu melangkah rileks menjingjing hasil bumi, sinyal bahwa kesejahteraan terbuka lebar. Ayam kampung, jeruk manis, cabe, kelapa, coklat, padi, petai, durian, kepala sawit dan karet adalah beberapa sampel komoditas yang diusung dari tempat tinggal masing-masing. Itu juga gambaran bahwa ragam vegetasi tumbuh subur. Irama musik tradisional Pakpak diarahkan menyambut setiap delegasi yang tiba. Ruang terbuka tersebutpun kian mempesona seiring tampilan kemeja dan gaun warna hitam seluruh pengunjung -- simbol etnis lokal ini. Di sana, mereka membaur memperkokoh kekerabatan.

Ada apa gerangan? Ternyata mereka sangat merindukan gelar doa bersama sebagaimana dilakukan para nenek moyang terdahulu. "Sodip" begitu nama istilah Pakpak diperkenalkan. Ketika masyarakat hidup dalam keterbatasan informasi dan teknologi, penyerahan diri kepada Sang Pencipta sebelum menjalankan aktivitas merupakan kewajiban. Kala itu, setiap insan percaya, raihan limpahan hasil panen bukanlah karena kekuatan semata. Justru sebaliknya diperoleh karena kuasaNya.

Dan, Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat bertekad menanamkan kembali nilai luhur itu dengan menguatkan budaya dipadu agama. Ini upaya membentengi diri dan generasi muda dari ekses perubahan zaman sekaligus memperkokoh jiwa dari assimilasi budaya asing.

Adat budaya Pakpak memang unik. Namun, keunikan itu sekaligus menjadi pondasi bahwa konsep pelayanan tidak sebatas retorika. Bila lazimnya tuan-tuan penguasa dan hartawan diberi kursi empuk pada hampir setiap upacara, justru di sini mereka duduk setara bahkan melayani warga dan tamu. Dalam rumpun etnis Pakpak, prosesi adat mengenal tiga posisi yakni berru, kula-kula dan kesukuten.

Ibarat sebuah sebuah pesta, berru tersebut identik dengan kaum ibu atau pria dari keluarga pihak perempuan yang bertugas melayani undangan (bukan konotasi negatif-red).

Sehubungan itu, mereka berkewajiban mengurus segala sesuatu utamanya persiapan demi suksesnya acara. Sementara itu, rakyat berposisi sebagai kesukuten atau tuan rumah. Dalam suatu hajatan, mereka ibarat raja sehari berhadapan dengan para tamu. Seterusnya, kaum ulama atau rohaniawan serta tokoh adat adalah kula-kula atau tamu terhormat.

Pelayan

Memegang teguh nilai budaya dimaksud, Bupati Ir Remigo Yolando Berutu MBA dan nyonya, Wakil Bupati Ir Maju Elyas Padang, Kepala Kejaksaan Negeri Sidikalang Pendi Sijabat SH, Kapolres AKBP Suriadi Bahar dan Komandan Kodim 0206/D diwakili Kepala Staf Kodim Mayor Inf AS Marpaung duduk bersama di atas sehelai tikar. Tiada kesan sungkan atas posisi duduk mengikuti agenda itu.

Di sini, pakaian kebesaran bercorak hitam mereka kenakan serupa dengan hadirin. Ketika diminta, para pejabat ini beranjak menjamu kesukuten dimana Remigo berdiri di barisan terdepan. Sebuah pagelaran yang kian redup di tengah tekanan arus informasi.

Di sisi lain, sebagai pelayan, tertengok Remigo memberi atensi agar seluruh peserta mendapat menu. Tak heran, ia sedikit sibuk meninjau seksi konsumsi untuk memastikan bahwa semuanya dapat makanan.

Pada puncak acara, masing-masing ulama diberi kesempatan memanjatkan doa. Utusan agama Kristen Protestan, Katolik serta Islam secara bergantian mengucap syukur dan memohon restu agar kiranya daerah ini beroleh sejahtera berikut pemerintahan yang baik. "Petutupen tataring" demikian istilah local pada upacara doa melibatkan pemerintah, masyarakat dan ulama.

Drs MT Banurea mantan Ketua DPRD Dairi dari unsur tokoh masyarakat menyambut baik kepedulian pemerintah daerah. Hal sedemikian penting untuk memperkokoh adat budaya. Dahulu kala, semua penduduk terlebih dahulu berdoa bila hendak menjalankan aktivitas. Namun, tradisi itu kian redup. Pakpak Bharat adalah benteng terakhir mempertahankan eksistensi budaya Pakpak. Ragam kekayaan perlu digali demi memperkokoh peradaban. Hal senada disampaikan Ketua DPRD, Ir Agustinus Manik.

Ir Remigo Yolando Berutu MBA mengutarakan, acara tersebut bukan bermaksud seremonial. Dia punya komitmen, bahwa pemerintahan mesti dibangun di atas budaya dan agama. Kedua unsur tersebut sangat strategis untuk memperoleh keberhasilan. Ia ingin memperkuat eksistensi budaya Pakpak termasuk memperkenalkan ke kancah nasional.

Selain tarian, lagu dan alat musik, etnis Pakpak juga punya kekayaan lain termasuk olah raga identik pencak silat yang dinamai "tatak moccak". Benda sejarah berupa mejan banyak di wilayah ini membuktikan bahwa dulunya warga Pakpak merupakan perhatian dunia.

Ikut serta dalam penguasaan arus informasi dan teknologi memang suatu keharusan. Tetapi, back to nature dengan memperkokoh identitas serta nilai agama adalah kewajiban. Tradisi adalah added value-nya Bangsa Indonesia yang mendapat pengakuan dunia melalui Bhineka Tunggal Ika.

Dia menekankan, agenda itu menjadi entry point agar ke depan semua komponen bergandeng tangan memajukan daerah ini. Perlu satu bahasa. Kemudian, aparat pemerintah mesti menyadari bahwa keberadaannya adalah untuk melayani masyarakat. Jadi, beri kemudahan dibarengi etika.

Kepada wartawan, dijelaskan, konteks pemerintah sebagai pelayan sangat ideal dengan peradaban Pakpak. Pemkab perlu bekerja keras mengangkat kehidupan rakyat. Di awal kepemimpinannya, ia mengkonkritisasi kegiatan berupa realisasi penanaman jeruk manis seluas 50 hektar bersumber dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) di pos Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal.

Pihaknya memberi motivasi agar tiga atau empat tahun berikut tanaman usaha agribisnis itu berkembang menghasilkan uang.


Artikel ini telah disiarkan di Harian Analisa-Medan,Sumatera Utara

Bawang Lokal




Analisa/sarifuddin siregar: Seorang warga melintas di sebuah rumah adat di Desa Silalahi Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi. Biasanya dinding rumah juga dimanfaatkan untuk pengeringan bawang merah.

Budidaya komoditas dimaksud kian intensif di areal tepian Danau Toba menyusul serangan hama penyakit yang mulai teratasi, Minggu (2/1).