Selasa, 22 Maret 2011

Numpang Lewat .....: Mangga Raksasa

Numpang Lewat .....: Mangga Raksasa

Mangga Raksasa









MANGGA RAKSASA: Bupati Kabupaten Dairi KRA Johnny Sitohang Adinegoro memperkenalkan mangga raksasa kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad disaksikan Wakil Gubernur Sumut Gatot Pujonugroho pada pembukaan Pekan Raya Sumut di Medan, Jumat (18/3). Bobot per biji kabarnya mencapai 6 kilogram. (Analisa/sarifuddin siregar)


Bupati Dairi Perkenalkan Mangga Raksasa

Sidikalang, (Analisa)

Bupati Dairi, KRA Johnny Sitohang Adinegoro memperkenalkan sebuah komoditas baru. Mangga raksasa. Demikian nama yang dialamatkan kepada buah dimaksud saat menerima kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad didampingi Wakil Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujonugroho pada Pembukaan Pekan Raya Sumatera Utara di Medan, Jumat (18/3).


Johnny menjelaskan, buah dimaksud ditemukan di Desa Alur Subur Kecamatan Tanah Pinem, sebuah permukiman terisolir di wilayahnya. Di sana , beberapa pohon tumbuh subur dan produktif. Per biji bisa mencapai bobot 6 kilogram. Masih mentah saja sudah mencapai 3 kilo.


Sayangnya, potensi itu ekonomi itu tertutup. Sebab, selama puluhan tahun perkampungan itu jauh dari sentuhan pemerintah. Topografi jalan sangat curam serta konstruksi tidak wajar. Mengerikan. hanya dua mobil gardan dua bisa beroperasi. Setiap karung hasil tani dikenai ongkos hingga puluhan ribu. Karenanya, tidak banyak penduduk bertransaksi ke pasar. Informasi relatif gelap disertai biaya hidup mahal. Kini akses mulai terbuka menyusul kunjungan kerja pemerintah daerah disertai gotong-royong pembukaan jalan.


Saat ini sudah diuji coba pada areal seluas dua hektar. Guna pengembangan budidaya, pemerintah daerah telah menjalin kerja sama dengan Universitas Sumatera Utara. Ditambahkan, rasa dan aroma persis setara harum manis.

Fadel Muhammad sempat memegang produk itu seraya mengutarakan kekaguman.


Mantan Gubernur Gorontalo ini menegaskan, guna percepatan pembangunan, setiap daerah harus punya keunggulan. Jumlahnya cukup satu sampai tiga jenis. Jangan bangga kalau punya sepuluh komoditas unggulan. Ukuran keberhasilan seorang kepala daerah adalah peningkatan pendapatan atau kesejahteraan. Semakin tinggi HDI (human development indeks) maka tingkat kesejahteraan kian positif. Bila itu tercapai, maka seorang kepala daerah berpeluang duduk dua periode. Keterbatasan anggaran disertai perencanaan yang matang diyakini mampu membawa perubahan. hal itu sudah ia terapkan kala menjadi kepala daerah yang berhasil mengangkat martabat warga (ssr)


Harian Analisa edisi enin tgl 21/3/2011

www.analisadaily.com

Minggu, 27 Februari 2011

Petani Tolak Diskriminasi


Sidikalang, (Analisa)

Hitada (Himpunan Petani Kabupaten Dairi) menyatakan sikap menolak segala bentuk diskriminasi. Perlawanan dimaksud dilakukan melalui doa bersama dilaksanakan di pelataran rumah Ir Benpa Hisar Nababan di Panji Bako Desa Sitinjo Kecamatan Sitinjo, Rabu (23/2).

Dua ratusan lebih warga mengambil peran di sana. Teristimewa, agenda diarahkan kepada Panda Nababan Ketua fraksi PDI Perjuangan DPR RI yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut.

Kaum remaja, ibu dan bapak bergiliran berucap harap, agar Tuhan memberi berkat kepada politisi dimaksud menghadapi proses peradilan. Dipintakan juga, Tuhan membuka hati hamba hukum agar menegakkan keadilan tanpa diskriminasi.

Pendeta Robinhood Nababan MDiv melalui kotbah memaparkan, diskriminasi yang terjadi saat ini sudah menyentuh sendi-sendi kehidupan. Kaum mayoritas seolah mendapat legalisasi dari penguasa menindak minoritas. Pembakaran gereja dan tindakan lainnya seakan peristiwa biasa tanpa akhir penyelesaian terukur.

Patut dipertanyakan, apakah oknum tertentu telah masuk ke dalam pembuat kebijakan sehingga perlakuan itu relatif tanpa kendali. Dia mencontohkan peristiwa tragedi Trisaksi yang diikuti peristiwa kasar termasuk tragedi Temanggung baru-baru ini sungguh memilukan.

Selain perilaku mayoritas, kekuasaan sepertinya dipakai untuk menekan lawan politik. Oknum tertentu mengalihkan isu diduga bertujuan menutupi kesalahan. Dan, itu yang menimpa Panda.

Begitu pun, kader senior itu disarankan tabah menghadapi cobaan. Menyatakan kebenaran memang terasa pahit. Namun hal itu dipastikan membuahkan hasil yakni kebahagiaan dan beroleh kerajaan surga. Upaya mencari dalil kesalahan melalui diskriminasi diyakini bukannya mempercepat perwujudan kesejahteraan rakyat. Justru sebaliknya, menimbulkan kurangnya kepercayaan publik.

Solusi utama, ujar Robinhood, perlawanan dilakukan melalui budi baik. Perbesarkan amal hingga mengundang simpati lingkungan. Di samping itu, mesti berdoa terus-menerus hingga Tuhan mengetuk nurani penindas, lalu mau mengakui kebenaran. Dibutuhkan waktu dan proses.

Pada bagian lain, Kartika Ginting (21) mahasiswa semester V salah satu perguruan tinggi swasta di Medan mencemaskan kelangsungan perkuliahan. Sejak duduk di kursi kelas 1 SMP, ia memperoleh beasiswa setiap bulan hingga awal Februari kemarin. Dia tidak tahu, masihkan biaya itu dikirim menyusul penahanan bapak angkat. (ssr)

Dimuat di Hr Analisa, Sabtu (25/2/2011)

www.analisadaily.com


Numpang Lewat .....: Numpang Lewat .....: Jalur Utama Medan Karo-Dairi Lumpuh Total

Numpang Lewat .....: Numpang Lewat .....: Jalur Utama Medan Karo-Dairi Lumpuh Total

Numpang Lewat .....: Jalur Utama Medan Karo-Dairi Lumpuh Total

Numpang Lewat .....: Jalur Utama Medan Karo-Dairi Lumpuh Total

Numpang Lewat .....: Numpang Lewat .....: Jalur Utama Medan Karo-Dairi Lumpuh Total

Numpang Lewat .....: Numpang Lewat .....: Jalur Utama Medan Karo-Dairi Lumpuh Total